Hacker cilik berumur 7 tahun bobol wi-fi dalam 11 menit — Zaman sekarang anak-anak sudah sangat fasih dalam menggunakan komputer, mereka bisa belajar apa saja yang mereka inginkan melalui internet, tinggal ketik apa yang ingin dicari di google, maka seketika tersedia banyak pilihan yang bisa dibaca, banyak tutorial yang bisa di ikuti, bahkan masalah hacking pun bisa dengan mudah di pelajari oleh seorang anak kecil, sehingga seorang anak dilondon bisa menjebol Wi-Fi.
Hotspot Wi-Fi terbuka yang banyak bertebaran di kafe, hotel, atau tempat lain memang asyik karena menyediakan akses internet gratis. Namun, jaringan nirkabel ini juga rawan dibobol dan memungkinkan hacker menyadap data pengguna yang tergabung di dalamnya.
Bahkan, Betsy Davies, seorang gadis kecil asal London, Inggris, yang baru berumur 7 tahun bisa meretas hotspot Wi-Fi dalam waktu hanya 10 menit 54 detik.
Sebagaimana dikutip dari Daily Mail, Senin (2/2/2015), Davies melakukan peretasan tersebut dalam rangka percobaan keamanan yang diselenggarakan oleh sebuah penyedia layanan virtual private network (VPN). Ia didampingi oleh pakar keamanan online Marcus Dempsey.
“Hasil eksperimen ini mengkhawatirkan, tetapi tidak mengejutkan,” ujar Dempsey. “Pada zaman seperti sekarang, saat anak-anak kerap lebih fasih teknologi dibanding orang dewasa, peretasan terbilang sangat mudah dilakukan.”
Dempsey menekankan pentingnya membimbing anak dalam menggunakan teknologi agar bisa memanfaatkan pengetahuannya untuk tujuan baik dan tidak terpeleset ke dalam dunia hitam hacker.
Lalu, bagaimana Davies membobol jaringan Wi-Fi? Rupanya dia mengandalkan tutorial online yang banyak tersedia di internet. Di YouTube saja tersedia sekitar 14.000 video tentang cara meretas hotspot.
Berbekal pengetahuan yang diperolehnya dari tutorial itu, Davies melancarkan serangan man in the middle dengan sebuah access point palsu, lalu mulai mengendus trafik yang dilakukan oleh komputer sasaran.
Serangan semacam ini memungkinkan hacker menyadap berbagai macam informasi yang disalurkan lewat trafik Wi-Fi oleh komputer korban, seperti data akun e-mail, akun rekening bank, dan lain-lain.
Cian McKenna-Charley, direktur pemasaran penyedia layanan VPN yang menyelenggarakan percobaan tersebut, mengatakan bahwa kriminal cyber saat ini tak lagi hanya menyerang sasaran dari jarak jauh, tetapi bisa saja duduk bersebelahan di dalam kafe.
“Jika seorang anak saja bisa meretas jaringan Wi-Fi dalam hitungan menit, bayangkan apa yang bisa dilakukan oleh seorang hacker profesional,” katanya.